Wednesday, 26 December 2012

Sistem Informasi Geografis

PENDAHULUAN
      Sistem  Informasi  Georafis  atau Georaphic Information System (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja  dengan menggunakan  data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini  mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti  query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna  berbagai kalangan untuk menjelaskan  kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa
yang terjadi.  
      Sistem ini pertama  kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Banks for Develompment (Rais, 2005). Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh  General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada  tahun
1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS-SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-Canadian Land Inventory) sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika,  BenuaEropa, Benua Australia, dan Benua Asia.   

DEFINISI SIG
    Definisi SIG sangatlah beragam, karena memang defenisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi, dibawah ini adalah beberapa definisi SIG. 
  • Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai :  is an a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
  • Arronoff (1989), mendefinisiskan  SIG sebagai suatu sitem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi Arronoff (1989).
  • Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan  deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi Gistut (1994)
Dari  defenisi-definisi tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG  terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005)
 
KOMPONEN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
1. Perangkat keras          
    Perangkat keras yang sering digunakan antara  adalah  Digitizer, scanner,Central Procesing Unit (CPU), mouse , printer, plotter
2. Perangkat lunak                  
    Perangkat lunak terdiri dari Arc View, Idrisi, ARC/INFO,ILWIS, MapInfo dan lain  lain
3. Data dan informasi geografi      
   Data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara   langsung dengan cara menjitasi data spasial dari peta dan memasukan data   atributnya dari table-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard 
4. Pengguna  (user), Teknologi GIS tidaklah bermanfaat  tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi nyata Suatu proyek SIG akan berhasil jika di  manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.

FUNGSI SIG
Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untuk melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan  pemrosesan lama hanyalah digunakannya data dijital. Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah  sebagai berikut :
  1. ƒ Akuisisi data dan proses awal meliputi:  digitasi, editing, pembangunan topologi, konversi format data, pemberian atribut dll. 
  2. Pengelolaan database meliputi :  pengarsipan data, permodelan bertingkat, pemodelan jaringan pencarian atribut dll.
  3. Pengukuran keruangan dan analisis  meliputi : operasi pengukuran, analisis daerah penyanggga, overlay, dll. 
  4. Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi, peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
APLIKASI DAN PEMANFAATAN SIG
      Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam  mendapatkan data-data  yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital.  Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta  dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana  dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk, peta cetak, table, atau dalam  bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007). 
     Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut  Anon  (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya  adalah:
1.  SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi
2.  SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
3.  SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan bumi ke dalam beberapa  layer atau  coverage data spasial
4.  SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data spasial berikut atributnya
5.  Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
6.  SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
7.  SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan geoinformatika. 
    Posisi  SIG  dengan  segala  kelebihannya, semakin lama semakin berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan  SIG semakin meluas meliputi   pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG:
1.  Pengelolaan Fasilitas  : Peta skala besar,  network analysis, biasanya digunakan untuk    pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan  pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi  
2.  Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik  overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3.  Bidang Transportasi: Untuk fungsi  ini digunakan peta skala besar dan menengah  dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.
Gambar 1. Contoh Aplikasi SIG Jalan di Web Browse

0 comments:

Post a Comment

 

tyastinyos Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template